Benarkah berorganisasi identik dengan penurunan
prestasi dan konsentrasi belajar dan bekerja? Memang berorganisasi dapat
bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain
bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.
Melihat sisi "negatif" berorganisasi,
kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam
pengembangan pribadi.
Menambah pengalaman
Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat
pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari
individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada
yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot
dan enggak nyambung-nyambung.
Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus
belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah
kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan
yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan
pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa
untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.
Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga
mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan.
Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman
bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana
mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.
Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat
kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita
menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan
yang luas, kita akan memiliki banyak teman.
Sikap mental
Kegiatan di luar juga membentuk sikap mental
positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap
kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job
description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas
dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu
(deadline) yang ditentukan.
Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak
semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada
tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit
ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.
Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan.
Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau
materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang
telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif
dan melatih kejujuran kita.
Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi,
secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat.
Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan
menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam
menghadapi segala situasi.
Keuntungan tambahan
Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan
yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi. Keuntungan
tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di
masa depan. BERUPA Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa
menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.
Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan
berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik,
agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan
prestasi.
sumber: http://www2.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar