Tata Cara Umroh
Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam.
Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan
beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Perbedaan umrah dengan haji adalah waktunya. Umrah bisa dilaksanakan
sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun), sedang haji hanya
dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12
Dzulhijjah. Sebagai ritual yang tidak wajib (banyak ahli hukum Islam menyebutnya
sebagai sunnah) bila dilaksanakan mendapatkan balasan dari Tuhan.
Pelaksanaannya
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan
hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan
sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang
menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau
Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan mengeraskan suara bagi
laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya
bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika
laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih
dahulu sebelum memasukinya.
5. Sesampai di Ka’bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Bila memungkinkan menuju Hajar Aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan
menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi Allahu akbar. Jika tidak bisa
menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan
cepat dan sisanya jalan biasa. Thawaf diawali dan diakhiri di Hajar Aswad dan
Ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri.
7. Shalat 2 raka’at di belakang Maqam Ibrahim jika bisa atau di
tempat lainnya di Masjidil Haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at
pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
8. Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil
mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min
sya’aairillah. Abda’u bima bada’ahullahu bihi (Aku memulai dengan apa yang
Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan
Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa
‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa
shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit
Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
10. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
10. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11.Mencukur seluruh rambut kepala atau sebagian bagi lelaki dan
memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar