Selamat Datang di indonesian Hoteliers Middle East

KA'BAH

Ka'bah

Ka'bah merupakan kiblat sholat umat Islam.Ka'bah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama di atas bumi yang digunakan utk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya :

Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Mekah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta
Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul 'Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung di sekitar Mekah. Baitullah ini dibangun di atas dasar fondasi yang kokoh. Dinding-dinding sisi Ka'bah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama

 "Rukun Hajar Aswad".
Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :
Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)
Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).

Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Ka'bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini. Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.

Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah dan awal bulan Sya'ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.


Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada di sudut Tenggara Ka'bah, yaitu sudut dimana tempat Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan batu yang diturunkan Allah SWT dari Surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad berupa kepingan batu yang terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan direkat dengan lingkaran perak.

Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, "Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tidak melihat Rasul SAW mencium-mu, tidak akan aku mencium-mu.

Hijir Ismail

Hijir Ismail berdampingan dengan Ka'bah dan terletak di sebelah utara Ka'bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer.

Hijir Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya.

Berdasarkan kepada sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, sebagian dari Hijir Ismail itu adalah termasuk dalam Ka'bah. Ini diriwayatkan oleh Abu Daud dari 'Aisyah r.a. yang berbunyi : 'Dari 'Aisyah r.a. katanya; "Aku sangat ingin memasuki Ka'bah untuk melakukan sholat di dalamnya. Rasulullah s.a.w. membawa Siti 'Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata " 


Sholatlah kamu di sini jika kamu ingin sholat di dalam Ka'bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka'bah. Sholat di Hijir Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umroh.

Maqom Ibrahim

Maqom Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana dugaan atau pendapat sebagian orang. Maqom Ibrahim adalah batu pijakan pada saat Nabi Ibrahim membangun Ka'bah. Letak Maqom Ibrahim ini tidak jauh, hanya sekitar 3 meter dari Ka'bah dan terletak di sebelah timur Ka'bah.

Saat ini Maqom Ibrahim seperti terlihat pada foto di atas. Di dalam bangunan kecil ini terdapat batu tempat pijakan Nabi Ibrahim seperti dijelaskan di atas. Pada saat pembangunan Ka'bah batu ini berfungsi sebagai pijakan yang dapat naik dan turun sesuai keperluan nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim masih nampak dan jelas dilihat.
Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al Abbasi, di sekeliling batu Maqom Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung.

Multazam

Multazam merupakan dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang dipergunakan oleh jamah Haji dan Umroh untuk berdoa/ bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan Tawaf.

Saat bermunajat di depan Multazam ini, Jarang orang tidak meneteskan air mata di sini, terharu karena kebesaran Illahi.Multazam ini insya Allah merupakan tempat yang mustajab dalam berdoa, insya Allah doa dikabulkan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah, yang disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa di tempat ini tanpa terkabul permintaannya"

Air Zam-Zam

Air Zamzam berasal dari mata air Zamzam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka'bah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zamzam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zamzam harus dengan tertib dan membaca niat. Setelah minum air Zamzam kita menghadap Ka'bah.

Sumur Zamzam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail, Lebih jalasnya:

Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di bawah sebatang pohon yang kering. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka.
Siti Hajar memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya ;" Hendak kemanakah engkau Ibrahim ?"

Sampai hatikah engkau meninggalkan kami berdua ditempat yang sunyi dan tandus ini ? .
Pertanyaan itu berulang kali, tetapi Nabi Ibrahim tidak menjawab sepatah kata pun.
Siti Hajar bertanya lagi;

Apakah ini memang perintah dari Allah ?

Barulah Nabi Ibrahim menjawab, "ya".
Mendengar jawaban suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya tentu terjamin walaupun di tempat yang sunyi, tidak ada manusia dan tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu.

Selang beberapa hari, air yang dari Nabi Ibrahim habis. Siti Hajar berusaha mencari air di sekeliling sampai mendaki Bukit Safa dan Marwah berulang kali sehingga kali ketujuh (terakhir ) ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.

Air Zamzam yang merupakan berkah dari Allah SWT, mempunyai keistimewaan dan keberkatan dengan izin Allah SWT, yang bisa menyembuhkan penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar. Keistimewaan dan keberkatan itu disebutkan pada hadits Nabi , " Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah s.a.w bersabda: "sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit ".

Bukit Shafa dan Marwah

Shafa dan Marwah merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Ka'bah.
Sejarah Shafa - Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.

Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.


M I N A

Mina

      Mina merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina.

      Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10,11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10,11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda).

  Pada hari-hari biasa di Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jamaah haji.

   Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja.Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah , "Ya Rasullullah SAW, perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?" , rasul menjawab ,"Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang".

     Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.

     Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.


MASJIDIL HARAM - KA'BAHARAFAH - MUSDALIFAH

MUSDALIFAHH

Muzdalifah.

Setelah matahari terbenam (mulai masuk tanggal 10 Dzulhijah), dari Arafah berangkat ke Muzdalifah. Sholat Maghrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan cara jama' takhir qashar.
Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. Sholat Subuh dilaksanakan berjamaah di Muzdalifah.
Setelah sholat subuh, meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melakukan melempar jumroh. Bagi orang tua dan yang lemah/ sakit boleh meninggalkan Muzdalifah pada malam hari setelah lewat tengah malam baru menuju Mina.


MASJIDIL HARAMKA'BAH -  ARAFAH - MINA

ARAFAH

Arafah

     Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah.

     Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali dari kematian oleh Allah SWT.Saat itu semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya.

     Wukuf secara harafiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat.

     Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf.

     Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW ,"Do'a yang paling baik adalah doa di hari Arafah".

     Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah".

     Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon.

     Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunan suhu di sekitarnya.

     Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas)




MASJIDIL HARAM - MINA - MUSDALIFAH

Makam Rasullullah SAW

Makam (pusara) Rasullullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah.

Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasullullah `SAW terbagi dua.Bagian arah kiblat (Selatan) utk makam Rasulullah SAW dan bagian Utara utk tempat tinggal Aisyah.

Sejak tahun 678 H. (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tsb tetap ada. Jadi tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW dimakamkan. Di situ juga dimakamkan kedua sahabat , Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan dengan makam Rasulullah SAW.

Masjid Nabawi

Disebut Masjid Nabawi karena Nabi Muhammad SAW. selalu menyebutnya dengan kalimat, " Masjidku", pada setiap kali beliau menerangkan tentang sebuah masjid yang sekarang berada di pusat kota Madinah. Rasul bersabda," Sholat di masjidku ini lebih utama daripada sholat seribu kali di masjid lain, kecuali Masjidil Haram".
Dalam satu riwayat lain, Rasul bersabda," Barang siapa sholat di masjidku 40 waktu tanpa terputus, maka ia pasti selamat dari neraka dan segala siksa dan selamat dari sifat munafik".
Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada tahun pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di sebelah barat rumah Rasul, yang sekarang rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk dalam bangunan masjid.

Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru' (diperintahkan) dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasul : " Janganlah kau mementingkan bepergian kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa'

SUNAH - SUNAH + TABIR SHOLAT

“Abu Hurairah ra. berkata : 
Tiga perkara seandainya orang-orang mengetahui apa yang terkandung didalamnya, maka tidak akan diambilnya kecuali harus diundi terlebih dahulu, lantaran mereka ingin memperoleh kebaikan dan keberkahan didalamnya : 1. Melakukan Adzan untuk sholat wajib, 2. Bergegas-gegas pergi berjamaah, 3. Melakukan sholat pada barisan jamaah yang pertama.” (HR. Ibnun Najjar).

Rasulullah SAW bersabda : “Bila kamu mendengar suara adzan dari Muadzin, maka bacalah sebagaimana yang dia baca, kemudian bersholawat kepadaku, sebab sesungguhnya barang siapa yang membaca sholawat padaku sekali, maka Allah akan memberikan rahmat sepuluh kepadanya. Kemudian mintalah pada Allah agar aku (Nabi Muhammad SAW) di beri wasilah. Sesungguhnya wasilah itu adalah derajat di surga yang tak layak diberikan kepada hamba manapun dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap agar akulah yang menempatinya. Oleh karena itu, barangsiapa yang memintakan pada Allah agar aku diberi wasilah tersebut, maka orang tersebut akan kuberi syafaat.”

Ibnu Asakir meriwayatkan : Sholat sunnat atau sholat wajib yang dilakukan dengan mengenakan sorban bias menyamai dua puluh lima kali sholat tanpa sorban. Sholat Jum’at yang dilakukan dengan sorban bias menyamai tujuh puluh kali sholat Jum’at tanpa sorban.”

“Rasulullah SAW bersabda : Sholat yang dilakukan dengan bersiwak (sebelumnya) lebih utama dari tujuh puluh sholat yang dialkukan tanpa bersiwak sebelumnya.”
(HR. Ibnu Zanjaweh dan Al Hakim, dan menurut pendapat Al Hakim hadits diatas Sahih)

Rasulullah SAW bersabda : Bila seorang diantara kamu melakukan sholat, maka hendaklah menjadikan sesuatu dimukanya sebagai tanda sholat, hendaklah menancapkan tongkat (dimukanya). Bila tidak mempunyai tongkat, maka hendaklah memberi tanda garis dimukanya, dan tidak mengganngu padanya apa yang lewat dimukanya.” (HR. Abu Dawud)

Rasulullah SAW bersabda : Seandainya orang yang lewat dimuka orang yang sholat yang sudah mengenakan tabir (pembatas) mengetahui dosa yang akan diterimanya, maka dia akan lebih baik berdiri selama empat puluh tahun daripada melewati mukanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

“Sesungguhnya tabir dimuka imam itu juga menjadi tabir bagi ma’mum yang dibelakangnnya.” (HR. Thabrani)

K.S.A Branch Office
Quraish Center, Western Tower, Suite# 50, 3rd Fl.
Quraish Street, Jeddah City
Kingdom of Saudi Arabia
Ph. +966 2 2577 575Fx. +966 2 2577 155

Nasehat Imam Syafi'i tentang Merantau

"Orang berilmu dan beradab 
Tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur tidak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu (cendana) tak ubahnya 
seperti kayu biasa jika didalam hutan."

PENUTUP
Allah Subhanaahu Wa Ta'aala berfirman:
"Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (Quran Surah 4. An Nisa ayat 100)
"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (Qur'an Surah 67 Al Mulk ayat 15)

Author : Imam Syafii(Dikutip dari novel Negeri 5 Menara. By: Ahmad Fuadi)

K.S.A Branch Office
Quraish Center, Western Tower, Suite# 50, 3rd Fl.
Quraish Street, Jeddah City
Kingdom of Saudi Arabia
Ph. +966 2 2577 575Fx. +966 2 2577 155

MASJIDIL HARAM

Masjidil Haram

Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu sholat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M.

Dari masa-ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram.Pembangunan besar-besaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :"Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah".

(Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim).Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah.

Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari.

Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya.

Persiapan Ibadah Umroh dan Haji

  • Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia
  • Mempersiapkan mental utk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan ketangguhan, keikhlasan dan ketawakkalan atau kepasrahan kepada Allah SWT.
  • Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarga yang ditinggalkan.
  • Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
  • Melaksanakan janji yang pernah dinyatakan.
  • Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga. 
  • Memohon do’a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
  • Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, khususnya manasik haji.
  • Menjaga kesehatan dan mempersiapkan obat-obatan pribadi selama dalam perjalanan haji.
  • Mempersiapkan beberapa perlengkapan yang dianggap perlu.

ISTILAH HAJI DAN UMROH

HAJI 
ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan beberapa amalan thawaf, sa’i dan wukuf di Arafah serta amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap ridha Nya.
ialah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i dan cukur demi mengharap ridho Allah.SWT.
ISTITHA’AH 
artinya mampu yaitu mampu melaksanakan ibadah haji/umrah ditinjau dari segi jasmani, rohani dan ekonomi.
RUKUN HAJI 
ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain walaupun dengan dam. Jika rukun haji ditinggalkan maka tidak syah hajinya.
WAJIB HAJI 
ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji namun bila tidak dikerjakan karena uzur syar’i sah hajinya akan tetapi harus membayar dam.
MIQOT ZAMANI 
ialah batas waktu melaksanakan haji. Menurut Jumhur ulama miqot zamani mulai tanggal 1 Syawal sampai dengan terbit fajar 10 Zulhijjah.
MIQOT MAKANI 
ialah batas tempat untuk mulai melaksanakan ihram haji atau umroh.
IHRAM
ialah niat memulai mengerjakan ibadah haji / umrah.
THAWAF 
ialah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dimana ka’bah selalu berada di sebelah kirinya dimulai dan diakhiri di sudut (rukun) sejajar Hajar Aswad.
THAWAF IFADHAH 
ialah thawaf rukun haji yang harus dilaksanakan ( tidak boleh ditinggalkan ) dalam pelaksanaan ibadah haji.
THAWAF WADA 
ialah thawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan akhir sebelum meninggalkan Makkah. Thawaf wada’ hukumnya wajib dalam pelaksanaan haji.
THAWAF QUDUM 
ialah thawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan pada saat pertama masuk Masjidil Haram. Thawaf qudum hukumnya sunnat. Bagi jamaah haji yang mengambil haji tamattu’ tawaf qudumnya sudah termasuk dalam thawaf umrah.
SA’I 
ialah berjalan dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak 7 kali yang dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah.
WUKUF 
ialah keberadaan diri seseorang di Arafah walaupun sejenak dalam waktu antara tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah (hari Nahar).
MABIT 
ialah bermalam / istirahat . Mabit dibagi 2 yaitu mabit di Muzdalifah tanggal 9 malam 10 Zulhijjah dan mabit di Mina pada malam menjelang tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah.
LONTAR JUMROH 
ialah melontar atau melemparkan batu kerikil ke dinding (marma) jumrah ( Ula, Wustho dan Aqobah ) pada hari Nahar dan hari tasyrik.
TAHALLUL 
ialah keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihrom.Tahallul ada 2 yaitu Tahallul Awal dan Tahallul Tsani
DAM 
menurut bahasa artinya darah, sedangkan menurut istilah adalah mengalirkan darah (menyembelih ternak kambing, unta atau sapi di tanah haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik ).
NAFAR 
menurut bahasa artinya rombongan,sedangkan menurut istilah adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada hari Tasyrik. Nafar ada 2 yaitu Nafar Awal dan Nafar Tsani.
HARI TARWIYAH 
yaitu hari pada tanggal 8 Zulhijjah, dinamakan hari Tarwiyah (perbekalan) karena pada hari itu jamaah haji pada zaman Rasulullah mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk perjalanan ke Arafah.
HARI ARAFAH 
yaitu hari tanggal 9 Zulhijjah, dinamakan hari Arafah karena pada hari itu semua jemaah haji harus berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf.
HARI TASYRIK 
yaitu hari tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah. Pada hari itu semua jemaah haji berada di Mina untuk mabit dan melontar jumroh.
HAJI TAMATTU 
ialah mengerjakan umrah lebih dahulu baru kemudian mengerjakan haji. Cara haji ini wajib membayar dam.
HAJI IFRAD 
ialah mengerjakan haji saja. Cara haji ini tidak wajib membayar dam.
HAJI QIRAN 
ialah mengerjakan haji dan umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara haji ini wajib membayar dam.

Sumber: http://www.haji.depag.com

Tata Cara Umroh

Tata Cara Umroh
Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Perbedaan umrah dengan haji adalah waktunya. Umrah bisa dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun), sedang haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah. Sebagai ritual yang tidak wajib (banyak ahli hukum Islam menyebutnya sebagai sunnah) bila dilaksanakan mendapatkan balasan dari Tuhan.

Pelaksanaannya
Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan mengeraskan suara bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.

4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
5. Sesampai di Ka’bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Bila memungkinkan menuju Hajar Aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi Allahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thawaf diawali dan diakhiri di Hajar Aswad dan Ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri.

7. Shalat 2 raka’at di belakang Maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di Masjidil Haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.

8. Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’ahullahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.

9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
10. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11.Mencukur seluruh rambut kepala atau sebagian bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.

DO'A PERJALANAN

DO'A PERJALANAN 
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM. BISMILLAAHI MAJREEHAA WA MURSAAHAA INNA RABBII LAGHAFUURUR RAHIIMALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR. SUBHAANALLADZII SAKHKHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN. WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAAHUMMA INNAA NAS ALUKA FIl SAFARINAA HAADZA, ALBIRRA WATTAQWAA, WAMINAL ‘AMALI MAA TARDHO. ALLAAHUMMA HAWWIN ‘ALAINAA SAFARANAA HAADZAA WATHWI ANNAA BU’DAH. ALLAAHUMMA ANTAS SHAAHIBU FISSAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI. ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN WATSAAIS SAFARI WAKA ‘AABATIL MANZHORI ‘WASUU ILMUNQALABI FIL MAALI WAL AHLI.

Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dengan Nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan selamatnya kendaraan ini. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang  Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Allah yang menganugerahi kami kemampuan memanfaatkan (kendaraan) ini, sedang kami sendiri (tanpa pertolonganNya) tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan kita, kita pasti akan kembali. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, anugerahilah kami dalam perjalanan ini, kebajikan dan ketaqwaan, serta usaha yang Engkau ridhai Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan perpendeklah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan, dan Engkau pula Pelindung bagi keluarga. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesuraman pandangan, serta bencana menyangkut harta dan keluarga.
(Huud 11:41 dan  Doa Nabi Muhammad SAW) 

Rahasia...Sehat Suburkan IMAN


Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuhmanusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakankhas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaatmasing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obatbagi berbagai jenis penyakit!Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulahia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untukmenyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahunmenjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?

TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalumelipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dankekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darahmengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahumeregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian keduatangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap inimenghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuhbagian atas.

RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehinggabila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah.Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang(corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantungsejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahuhingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegahgangguan prostat.

I'TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat keduatangan setinggi telinga.Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud.Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami ! pemijatan dan pelonggaransecara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dandahi pada lantai.Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisijantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimalke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupikapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khususbagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagikesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam! , yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk(tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubungdengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nye! ri padapangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduktawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih(urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jikadilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisitelapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkaiturut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonisinilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan alirandarah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala d! an menjaga kekencangan BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.kulit wajah.BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantikdiri wanita luar?dalam.

PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusiamenundukkan diri serendah?rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnyasendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenaikekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh,gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi?tingginya. Mengapa?Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otakterlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisijantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal keotak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacukerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyudapat memacu kecerdasan.Risetnya telah mendapat pengakua! n dari Harvard Universitry, AS. Bahkanseorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masukIslam setelah diam?diam melakukan riset pengembangan khusus mengenaigerakan sujud.

PERINDAH POSTUR
Gerakan?gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) .Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulansalat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuhlebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saatsujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapaktangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yangmenjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknyatetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pingguldan! pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot?otot perut (rectusabdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisiini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan ! lama.Inimenguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yangbaik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telahberkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebihelastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan sertamempertahankan organ?organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk,yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir).Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot?otot daerah perineum.Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang,yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum.Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kakikanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiriakan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yangmemperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA
Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jikatubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jikadilakukan secara rutin, maka sel?sel yang rusak dapat segera tergantikan.Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruhbesar pada ke­kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasiwajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkanwanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

INDAHNYA KEBERSAMAAN

Keindahan hidup dalam kebersamaan adalah ketika kita mampu bekerja sama dalam apa yang kita sepakati dan tetap menghargai dalam apa yang kita perselisihkan.
Begitulah kebersamaan yang lahir dari kesadaran hati tiap-tiap orang yang berada di dalamnya. Bila setiap kita mempersiapkan ruang lapang dalam hati untuk kebersamaan, keindahan hidup semakin mudah terwujud. Karena, kita sungguh bisa menerima sepenuh hati apa pun yang datang dari saudara-saudara kita.

Pantaslah bila Al-Qur’an mengajarkan kita untuk terus membangun kebersamaan dalam upaya menghadirkan kebaikan dan ketakwaan, di samping berupaya menjauhkan dosa dan permusuhan (Q. 5: 2). Memang, membangun kebersamaan tidaklah mudah apabila hati kita terus menyembunyikan ketidak tulusan. Tanpa ketulusan, kita tidak akan pernah bisa menemukan rahasia pertolongan, rahmat, dan barakah-Nya dalam kebersamaan itu. Ini akibat kita terus mengutamakan pandangan dan keyakinan pribadi kita masing-masing tanpa memberi tempat pada pandangan dan keyakinan orang lain.

Bila kebersamaan dibangun atas kesadaran hati, setiap pribadi tentu siap dengan kesadaran menerima perbedaan. Hingga muncullah sikap untuk terus membangun kerja sama dalam hal yang disepakati dan saling menghargai dalam hal yang diperselisihkan.

Mereka tetap berjalan seiring, dalam persamaaan maupun perbedaan. Sulit memang, karena itu Al-Quran pun menyinggung tabiat umum manusia yang selalu berusaha menampakkan kebersamaan formal. Tak heran kita kerap menemukan kebersamaan semu dalam hidup rumah tangga, keluarga, masyarakat, bahkan berbangsa. Secara fisik mereka terlihat bersama, tetapi hati dan jiwa mereka berseberangan. Allah menyindir kondisi ini dalam firman-Nya, “…kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah” (Q. 59: 14). Mungkin inilah yang selama ini terjadi dalam kehidupan kita.

Meski demikian, kita tidak boleh mundur dari upaya membangun kebersamaan ini. Setidaknya, kita tetap terus berada dalam jamaah kebersamaan, perlahan menciptakan kesepahaman dan tetap teguh dengan sikap dan perilaku yang menyenangi kebersamaan tersebut. Kelak, pada akhirnya Allah mengizinkan kita menikmati “Indahnya Kebersamaan”.
Sumber :
Matahatiku Matahariku oleh Imam Sibawaih El Hasany